Segala Hal yang Perlu Kamu Tahu ketika Membuat Desain T-Shirt

Siapa yang tidak suka t-shirt? Mulai dari anak-anak, bahkan balita, hingga dewasa. T-shirt adalah jenis pakaian yang paling praktis untuk digunakan di segala macam aktivitas. Variasinya yang beragam mulai dari warna, bentuk, gambar, membuat jenis pakaian ini menjadi pemandangan sehari-hari.

Ada banyak alasan berbeda yang mungkin kamu pilih untuk mendesain t-shirt kamu sendiri. Bisa untuk berjualan, merancang merchandise untuk tempat kerja, sebagai hadiah atau bahkan hanya sekadar pemakaian pribadi. Apa pun tujuan yang kamu piliih, membuat desain t-shirt sendiri dari awal tidak harus menjadi proses yang mahal dan sulit. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat membuat proyek t-shirt DIY pertama kamu sukses.

Tujuan

Untuk memaksimalkan dampak atau keuntungan dari kaos yang kamu rancang, penting untuk tujuan dasar kamu. Misalnya, mungkin untuk meningkatkan kesadaran akan isu tertentu, mempromosikan brand atau acara tertentu. Dalam hal ini, kamu dan tim kemungkinan besar juga akan memakai kaos tersebut. Jadi, kamu pasti akan menginginkan desain kaos yang tetap menarik walaupun sedang melalukan promosi, untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan mendorong orang untuk bertanya kepada kamu tentang apa yang kamu promosikan.

Menarik perhatian tidak selalu berarti t-shirt kamu harus berwarna cerah dan mencolok. Terkadang, desain yang bersih dan minimalis, disertai dengan slogan yang mencolok, icon-icon yang lucu, dan hashtag yang mudah diingat dapat menjadi semua yang kamu butuhkan untuk menarik perhatian. 

Jika kamu membuat desain kaos untuk memulai bisnis Print on Demand, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui. 

Pertama, jika kamu sudah memiliki brand yang cukup matang, kamu pasti ingin memastikan t-shirt kamu selaras dengan estetika, nilai, dan kepribadian brand kamu. Kamu juga tetap harus menempatkan target audiens sebagai prioritas ketika mendesain kaos. Selain harus mewakili brand kamu, kaos tersebut juga harus menjadi sesuatu yang membanggakan untuk dikenakan di depan umum. Pertimbangkan untuk melakukan survei atau riset untuk menentukan gaya, tampilan, dan bahan apa yang mereka sukai sebelum mulai mendesain. Melakukan ini sejak awal dapat membantu menghemat waktu dan tenaga kamu nantinya!

Warna 

Jika brand kamu memiliki warna-warna tertentu, atau sudah memiliki palet warna tertentu, kamu bisa menggunakan warna-warna tersebut sebagai panduan. Namun, ada beberapa pertimbangan lain yang perlu diingat ketika memilih warna.

Pertama, kamu tidak selalu harus menggunakan seluruh palet warna pada produkmu. Meskipun bereksperimen dengan berbagai warna mungkin dapat menjadi metode yang optimal di media sosial sebuah brand atau bahkan pada kemasan produk, hal ini tidak selalu menjadi hal baik dalam pakaian. Banyak orang lebih memilih untuk menghindari pakaian yang terlalu ‘sibuk’, karena pakaian yang terlalu berwarna atau memiliki terlalu banyak motif cenderung sulit untuk dipadu padankan dengan pakaian lainnya. Jadi, jika palet warna brand kamu terdiri dari lima warna, kamu dapat memilih untuk memadukannya kembali menjadi hanya dua hingga tiga warna saat mendesain t-shirt.

Penting juga untuk dicatat bahwa ada dua set warna yang kamu gunakan saat membuat t-shirt. Yang pertama adalah warna kain dan yang kedua adalah warna dalam grafik, logo, atau gambar. Untuk memastikan desain t-shirt kamu selaras secara visual, kamu harus memastikan keduanya saling melengkapi. Gunakan warna kain kamu sebagai dasar saat mulai membuat kemeja. Kamu juga ingin mengingat bahwa kanvas berwarna dapat memengaruhi warna tinta, jadi pastikan untuk meminta sampel dari printer jika kamu berencana untuk menggunakan warna lain selain putih polos.

Font

Seperti halnya desain apa pun, tipografi adalah bagian yang penting. Menggunakan font yang tepat dapat membuat perbedaan yang besar. Ketika menaruh teks dalam sebuah desain t-shirt, keterbacaan adalah prioritas utama—Kamu tidak ingin orang harus menatap terlalu dekat atau membaca terlalu lama untuk menguraikan apa yang dikatakan bajumu! 

Graduate adalah pilihan font yang populer di t-shirt. Serbaguna, modern, dan sangat mudah dibaca—terutama jika menggunakan huruf kapital. Font ini dapat memberikan t-shirt estetika yang bersih dan profesional.

Akan tetapi, kamu harus memperhatikan lebih dari sekadar keterbacaan saat memilih font yang sempurna. Kepribadian brand juga sangat penting, dan tipografi yang berbeda dapat membangkitkan perasaan yang sangat berbeda. Misalnya, Monserrat adalah font geometris yang sempurna untuk brand yang berani dan modern, sedangkan font jenis brush dapat memunculkan nuansa yang lebih bersahaja dan organik.

Grafik

Cara tercepat untuk membuat desain kamu menonjol di tengah keramaian adalah dengan menaruh gambar pada desainmu. Pertama, kamu dapat memilih langkah klasik dan sederhana dengan menaruh logo brand. Namun, hal ini kurang tepat dilakukan untuk brand yang belum memiliki audiens yang kuat.

Jika kamu sudah memiliki logo, kamu perlu mengimpor versi dalam format warna PNG dan CMYK ke alat desainmu. Jika tidak, kamu dapat membuat logo sendiri dari awal di Canva.

Kamu juga dapat memilih untuk bereksperimen dengan ilustrasi atau grafik visual lainnya. Ini adalah cara yang bagus untuk memberi t-shirt kamu nuansa yang lebih menyenangkan dan menyenangkan, seperti menggabungkan tipografi dan gambar dalam satu desain.

Menurut penelitian, visual diproses 60.000 kali lebih cepat daripada teks. Ini berarti kamu dapat menarik perhatian lebih cepat dengan t-shirt yang menampilkan ikon visual. Jika kamu memiliki dana yang lebih, kamu dapat memilih untuk membuat gambarmu dibuat oleh desainer profesional. 

Mock up

Di sini, kamu benar-benar mulai mendesain produkmu. Pada tahap ini, penting untuk menemukan gambar mockup kaos polos untuk memandu desainmu. Hal Ini akan memastikan kamu bekerja dengan dimensi, jarak, dan skala yang benar. 

Membuat mock up t-shirt biasanya merupakan tahap terakhir dalam proses desain sebelum mencetak. Jadi, pastikan untuk mempertimbangkan dengan cermat bagaimana keseluruhan komposisi desainmu sebagai satu kesatuan. Sudahkah kamu memberi teks dan grafik jarak dan ruang yang cukup? Apakah jarak antara semua elemen desainmu rata? Apakah tata letaknya terlihat seimbang dan enak dipandang? Menanyakan kepada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini—atau meminta pendapat dari orang lain—dapat memberikan banyak perubahan pada desainmu.

Bahan

Cara memilih bahan ini tentunya harus kembali pada tujuan membuat t-shirt. Apakah kamu ingin membuat t-shirt untuk aktivitas sehari-hari? Bekerja? Berolahraga? Atau aktivitas lainnya? Berikutnya, siapa segmen pasar yang kamu incar? Berapa kira-kira pendapatan mereka? Setelahnya, kamu akan lebih mudah untuk memilih bahan dan kualitas yang cocok.

Katun adalah pilihan yang sangat populer, karena harganya terjangkau, mudah dicetak dan mudah dicuci. Pilihan umum lainnya adalah katun 50% dan poliester 50%, karena cenderung terasa lebih lembut.

Keputusan lain yang perlu kamu buat adalah potongan t-shirt yang akan kamu pilih. Ada banyak gaya t-shirt yang berbeda, dari v-neck dan lengan raglan hingga crewneck. Di sini, penting untuk mempertimbangkan preferensi, gaya hidup, dan kebutuhan calon pemakai.

Mencetak produk

Terakhir, kamu harus memilih jenis metode cetak. Terdapat beberapa pilihan seperti sablon, grafis vinil, dan direct-to-garment atau DTG, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sablon adalah pilihan paling umum, karena cenderung cepat, kuat, dan bagus untuk pesanan masal yang lebih besar. Namun, biayanya dapat bertambah dengan cepat jika kamu menggunakan banyak warna. Vinyl dikenal sebagai pilihan bagus untuk kaos berwarna cerah, karena sangat tahan lama. Namun, karena setiap transfer warna dilakukan secara individual untuk setiap pakaian, vinyl tidak merupakan pilihan terbaik untuk pesanan yang lebih besar. Dengan DTG, tinta disemprotkan langsung ke kain. Metode ini sangat dapat disesuaikan dan memungkinkan kombinasi warna yang cukup banyak, tetapi lebih cocok untuk pesanan kecil. 

Pada model bisnis t-shirt konvensional, baik itu toko offline atau non-print on demand onine,, kamu harus mencetak beberapa item sekaligus untuk satu produk karena percetakan tidak menerima cetak satuan. Hal ini menjadi beban yang cukup besar bagi mereka yang ingin memulai bisnis t-shirt tanpa skill tertentu atau modal yang besar. 

Dengan Arterous, kamu tidak perlu menyiapkan modal untuk stok produk atau mencari supplier yang akan mencetak produkmu. Kamu dapat memilih produk, membuat desain, dan menghubungkan akun Arterous ke toko online milikmu. Sehingga, kamu tidak perlu mengurus soal pengemasan dan juga pengiriman, kamu hanya perlu menyiapkan desain dan toko online supaya calon pembeli bisa melihat katalog produkmu.