Menulis Deskripsi Produk yang Dapat Meningkatkan Penjualan

Tanpa banyak disadari, deskripsi sebuah produk bisa berdampak pada keputusan pembelian konsumen ketika melihat sebuah produk pada katalog online shop. Deskripsi yang terlalu panjang, informasi yang tidak lengkap, hingga format yang berantakan bisa membuat konsumen beralih ke brand lain. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa 20% kegalalan pembelia nmerupakan dampak dari informasi yang tidak relevan dalam deskripsi produk.

Apa itu deskripsi produk?

Deskripsi produk adalah teks yang menjelaskan apa itu produk dan mengapa produk itu layak dibeli. Tujuan deskripsi produk adalah untuk memberikan informasi penting kepada pelanggan tentang fitur dan manfaat utama produk sehingga mereka terdorong untuk membeli.

Agar deskripsi produk tidak terlalu panjang, coba bangun deksripsi produkmu berdasarkan tiga pertanyaan berikut:

1. Apa masalah yang dapat diselesaikan oleh produkmu?

2. Apa yang konsumen bisa dapatkan dari produkmu?

3. Apa yang membuat produkmu lebih baik dari produk kompetitor?

Sekarang, mari kita bahas apa saja aspek penting ketika menulis deskripsi produk.

1. Fokus pada target audiens

Memahami cara menulis deskripsi produk mengharuskan kamu menempatkan diri pada posisi audiens. Saat kamu menulis deskripsi produk dengan mempertimbangkan banyak pembeli, deskripsi kamu menjadi plin-plan dan akhirnya tidak membahas siapa pun sama sekali.

Deskripsi produk terbaik ditujukan kepada target audiens secara langsung dan bersifat personal. Kamu dapat bertanya dan menjawab pertanyaan seolah-olah sedang berbicara dengan mereka. 

Ketika tiba saatnya untuk menulis deskripsi produk untuk bisnis e-commerce kamu sendiri, mulailah dengan membayangkan target audiens kamu. Kira-kira dengan usia mereka, gaya bahasa seperti apa yang mereka gunakan? Apakah ada istilah atau catchphrase tertentu yang akan menarik mereka? 

Pertimbangkan bagaimana kamu berbicara dengan target audiens jika kamu menjual produk secara langsung di toko offline. Sekarang coba dan masukkan bahasa itu ke dalam deskripsi produk pada e-commerce kamu sehingga kamu dapat melakukan percakapan serupa secara online.

2. Tawarkan pengalaman

Ketika kamu menjual produkmu sendiri, kamu pasti menyukai apa yang ditawarkan oleh produkmu. Masalahnya adalah pembeli potensial kamu tidak begitu tertarik dengan fitur dan spesifikasi biasa. Mereka ingin tahu apa untungnya bagi mereka—bagaimana hal itu akan mengatasi masalah terbesar mereka. Berhasil menjalankan cara menulis deskripsi produk mengharuskan kamu untuk menyoroti manfaat dari setiap fitur tersebut.

Pertimbangkan manfaat dari setiap produkmu. Bagaimana produkmu membuat pelanggan merasa lebih bahagia, lebih sehat, atau lebih produktif? Masalah, gangguan, dan kerumitan apa yang dapat diselesaikan oleh produkmu?

Jangan hanya menjual produk, namun juga jual pengalaman.

3. Hindari format template membosankan

Ketika kehabisan kata-kata dan tidak tahu harus menambahkan apa lagi ke deskripsi produk, penjual sering menambahkan sesuatu yang hambar seperti “berguna bagi kebutuhan sehari-hari”, "kualitas produk yang sangat baik."

Begitu calon pembeli membaca “kualitas produk yang sangat baik” mereka akan berpikir bahwa setiap penjual pasti akan berkata demikian terhadap produknya sendiri. Kamu menjadi kurang persuasif ketika calon pembeli membaca deskripsi produkmu. Untuk menghindari reaksi ini, buatlah sespesifik mungkin.

4. Beri alasan pada nilai jual utama

Kata-kata superlatif terdengar tidak tulus dalam deskripsi produk kecuali kamu membuktikan dengan jelas mengapa produkmu adalah yang terbaik, termudah, atau tercanggih. Amazon menjelaskan mengapa Kindle Paperwhite adalah e-reader tertipis dan teringan di dunia. Amazon mengutip kepadatan piksel (300 ppi) dan bagaimana pembaca memiliki tampilan glare-free dan dua kali lipat storage dari generasi sebelumnya.

Jika produkmu benar-benar yang terbaik di kategorinya, berikan bukti spesifik. Jika tidak, perbaiki pemilihan katamu atau masukkan kutipan review konsumen yang mengatkan bahwa produkmu adalah yang terbaik.

5. Gunakan imajinasi konsumen

Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa jika orang memegang produk di tangan mereka, keinginan mereka untuk memilikinya meningkat.

Karena kamu menjual barang secara online, pengunjung web tidak dapat menyentuh produkmu. Gambar atau video besar dengan resolusi tinggi dapat membantu, tetapi ada juga trik copywriting untuk meningkatkan keinginan konsumen: biarkan mereka membayangkan bagaimana rasanya memiliki produkmu.

Untuk melatih teknik copywriting ini, mulailah sebuah kalimat dengan kata “bayangkan”, dan akhiri kalimat (atau paragraf) dengan menjelaskan bagaimana perasaan pembaca saat memiliki dan menggunakan produkmu.

6. Memotong batas rasional dengan cerita 

Menyertakan cerita dalam deskripsi produkmu akan menurunkan batas rasional terhadap teknik persuasi. Dengan kata lain, kita lupa bahwa kita sedang dijual. Kamu bisa menceritakan tentang sejarah, proses, atau kisah menarik lainnya. Ketika menggunakan deskripsi produkmu untuk menceritakan sebuah kisah, tanyakan pada diri kamu sendiri:

Siapa yang membuat produk?

Apa yang menginspirasi pembuatan produk?

Hambatan apa yang perlu diatasi untuk mengembangkan produk?

Bagaimana produk diuji?

7. Gunakan kata yang merangsang indra pembaca

Kata-kata sensorik meningkatkan penjualan karena melibatkan lebih banyak kekuatan pemrosesan otak. Pemilihan kata ini bisa digunakan untuk berbagai jenis produk. Misalnya, jika kamu menjual produk pakaian, kamu bisa menggunakan kata seperti “lembut”, “halus”, “bergerigi”, “berserat”, dsb. Terutama pada bisnis makanan, kamu bisa mengeksplor lebih banyak kata sifat, seperti “renyah”, “garing”, “juicy”, dan lain-lain.

8. Berikan bukti review konsumen

Ketika berbelanja secara online, sebuah foto atau video review dengan kamera beresolusi rendah, justru bisa menggambarkan dengan lebih baik seperti apa warna, bahan, dan bentuk asli suatu produk. Ditambah lagi, pembelimu pasti akan memberikan review jujur karena mereka telah membayar untuk produk yang mereka beli. Jadi, coba pikirkan bagaimana cara supaya calon pembelimu bisa melihat komentar positif dari mereka yang sudah membeli produkmu. 

Setelah membuat desain, menyiapkan toko online, dan membuat deskripsi produk, kini kamu sudah siap untuk memulai bisnis Print on Demand milikmu sendiri. Mulai di Arterous sekarang!