Cara Memulai Bisnis T-Shirt: Panduan Langkah demi Langkah

Bisnis Print on Demand memang bukan hanya soal t-shirt, akan tetapi, bisnis t-shirt Print on Demand memang menjadi peluang terbaik karena pasarnya yang terus meningkat, belum lagi peluang desain yang bisa dengan mudah dieksplor. 

Diperkirakan pasar t-shirt custom akan mencapai $3,086,08 juta pada tahun 2025. Ada banyak cara dan bahkan lebih banyak materi di internet untuk membantu kamu memulai bisnis t-shirt.

Dapat dikatakan bahwa t-shirt akan sangat diminati selama orang memilih untuk memakai pakaian. Dengan banyaknya calon pembeli di luar sana, seharusnya memulai bisnis t-shirt bukanlah hal yang sulit selama kamu bisa menemukan strategi dan platform yang tepat. Strategi terbaik untuk memulai bisnis t-shirt jika kamu tidak memiliki skill, pengalaman, atau modal adalah memilih bisnis Print on Demand dan menjual produkmu secara online. Sebelum memulai, mari kita bandingkan antara toko offline dan toko online.

  • Lokasi
    • Offline:
      • Harus membayar sewa tempat
      • Harus menyediakan tempat untuk menyimpan stok
    • Online:
      • Tersedia berbagai pilihan gratis
      • Dengan bisnis Print on Demand, kamu tidak perlu menyimpan stok
         
  • Customer Experience
    • Offline:
      • Pembeli harus dibantu oleh staf untuk mencari produk
      • Memerlukan waktu dan tenaga untuk melihat produk
    • Online:
      • Pembeli dapat mengakses foto, review pembeli lain, dan terhubung dengan toko melalui chat
      • Dapat melihat katalog produk kapan pun dan di mana pun
         
  • Biaya
    • Offline:
      • Sewa tempat, furnitur, gudang, stok produk, staf, maintenance
    • Online:
      • Biaya yang diperlukan hanya biaya promosional dan kerjasama dengan platform Print on Demand
         
  • Persiapan
    • Offline:
      • Memerlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan
    • Online:
      • Hanya beberapa jam atau beberapa hari

Setelah melihat keuntungan dari toko online, saatnya membahas langkah-lagkah yang harus dilakukan

1. Pelajari keadaan pasar

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah melihat pasar untuk mencari tahu apa yang sedang tren di kalangan calon pelanggan dan pembeli. Cara dan jenis penelitian yang kamu pilih sepenuhnya dikembalikan ke kamu.

Kamu dapat memilih produk dan ide yang sedang tren atau berpikir sedikit out of the box dengan mengambil dari pengalaman hidup kamu sendiri. Jika kamu adalah seorang pelanggan yang ingin mencari t-shirt, model apa yang kamu cari? Desain apa yang kamu inginkan? Dan sebagainya.

2. Pilih niche

Saat kamu mulai mempelajari cara memulai bisnis t-shirt, kamu juga perlu mencari tahu siapa target pelangganmu. Caranya adalah dengan menentukan niche.

Industri e-commerce sudah dipenuhi dengan berbagai jenis toko dan produk, jadi jika kamu mencoba menjual produk yang umum, kamu akan kesulitan untuk menemukan pelanggan, bahkan kamu mungkin akan kesulitan untuk di-notice oleh pelanggan. Lakukan riset yang cukup mendalam untuk menentukan niche kamu.

3. Tulis rencana bisnis

Langkah selanjutnya dalam mempelajari cara memulai bisnis t-shirt adalah menyiapkan rencana bisnis. Jika kamu belum memiliki skill dan pengalaman dalam dunia bisnis, ini mungkin awalnya tampak seperti langkah yang paling menakutkan, namun sebenarnya tidak memerlukan strategi yang begitu rumit.

Rencana bisnis berisi ikhtisar tujuan dan metode bisnis kamu untuk mencapainya. Memiliki rencana matang tentang cara memulai bisnis t-shirt akan memastikan bahwa kamu selalu mengingat tujuan dan mengikuti jadwal yang pasti. 

4. Temukan supplier berkualitas

Mencari supplier berkualitas memang sulit, apalagi untuk kamu yang baru memulai bisnis Print on Demand. Untungnya, di Arterous, kamu dapat memesan berbagai produk pakaian hingga aksesoris untuk bisnis Print on Demand milikmu. Kamu juga bisa menghubungkan Arterous dengan akun toko online milik kamu, sehingga pesanan yang masuk akan otomatis masuk ke akun Arterous dan Arterous akan mengurus pengemasan serta pengiriman. 

Saat memulai bisnis t-shirt print-on-demand, penting untuk memeriksa kualitas produk sebelum kamu mulai menjual. Di Arterous, kamu bisa memesan sampel produk sebelum produkmu live di toko e-commerce.  Dengan cara ini, kamu akan terhindar dari menjual produk berkualitas rendah, menangani pengembalian, atau keluhan pelanggan.

5. Buat desain unikmu

Ada banyak opsi untuk digunakan, tergantung pada niche kamu. Pertahankan branding kamu, tetap konsisten, dan pastikan desainmu asli.

Setelah kamu memiliki desain yang matang, pastikan untuk melihat apakah itu terlihat bagus dengan t-shirt yang akan kamu jual. Arterous memiliki halaman editor yang akan membantu kamu membayangkan seperti apa produk akhir nantinya.

6. Buat toko online

Setelah kamu membuat beberapa produk, kamu harus menemukan cara untuk menawarkannya kepada pelanggan. Ada banyak website e-commerce di Indonesia yang bisa kamu gunakan dan hubungkan dengan Arterous untuk membuka tokomu. Selain melihat promosi produkmu di media sosial, pelanggan juga memerlukan tempat untuk dapat melihat katalog dan memesan produkmu sekaligus. 

7. Tetapkan harga

Mulailah dengan beberapa riset pasar, lihat harga dan penawaran yang ditawarkan oleh pesaing kamu. Kamu harus memberi harga produkmu dengan mempertimbangkan harga pesaing ini. Hal utama yang menjadi fokus selama penetapan harga produk adalah memastikan bahwa kamu menetapkan harga yang cukup tinggi untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan produk.

Jangan lupa bahwa pemenuhan pesanan datang dengan beberapa biaya. Perhatikan harga pengiriman, pajak, dan pengeluaran lain yang mungkin kamu keluarkan saat menjalankan bisnis. Biaya ini harus ditanggung oleh penjualanmu.

8. Pasarkan produkmu

Mulailah dengan menggunakan platform media sosial seperti Instagram atau TikTok. Membangun audiens akan meningkatkan kesadaran merek kamu dan akhirnya menuju ke penjualan.

Ketika berbicara tentang media sosial, penting bagi kamu untuk memilih platform yang digunakan target audiensmu. Misalnya, TikTok dan Instagram paling populer di kalangan Milenial dan Gen Z, sementara Facebook lebih disukai oleh Boomer.

Tidak perlu mengiklankan tokomu di TikTok jika kamu tahu bahwa niche pelangganmu tidak menggunakan TikTok. Ini akan membuat kamu lebih mudah melakukan analisis promosimu. Jika kamu bersedia mengeluarkan biaya tambahan, kamu bisa mempertimbangkan iklan berbayar. Meskipun bisa mahal, metode ini akan efektif untuk kamu yang belum memiliki banyak pengikut. 

9. Analisis performa kerjamu

Dalam hal pemasaran, kamu dapat menggunakan Google Analytics untuk melihat berapa banyak traffic yang kamu peroleh, kapan audiens kamu paling aktif, dan banyak lagi metrik lainnya.

Instagram dan Facebook juga memiliki analitik bisnis terintegrasi, yang selanjutnya akan membantu kamu merencanakan campaign iklan terbaik.