Belum Memiliki Logo untuk Brand Kamu? Baca Tips Berikut!

Web banner, iklan dan postingan media sosial, masing-masing memiliki tujuan desainnya sendiri, tetapi tidak ada yang lebih mudah untuk diingat seperti logo.

Logo bukanlah sebuah brand—kamu membangunnya secara terpisah—tetapi logo akan menjadi wajah dari brand kamu. Mereka akan muncul di situs web, media sosial produk, dan hampir semua tempat lain di mana orang berinteraksi dengan brand kamu.

Panduan ini akan memandu kamu melalui setiap langkah proses desain branding untuk membuat logo bisnis dari awal—mulai dari memilih warna hingga meminta feedback orang lain.

1. Kembangkan brand identity

Brand identity adalah istilah umum yang sering muncul ketika membicarakan tentang elemen visual sebuah brand. mulai dari warna brand hingga logo hingga cara elemen dari brand dirancang. Elemen visual ini bekerja sama untuk membedakan brand kamu di benak pelanggan.

Sebelum kamu mulai membuat sketsa desain untuk logo, ada baiknya kamu memiliki gagasan tentang identitas brand kamu. Untuk memulai, tanyakan pada diri kamu pertanyaan-pertanyaan ini:

Mengapa kamu memulai bisnis ini?
Nilai-nilai apa yang penting bagi kamu sebagai sebuah perusahaan?
Apa yang membedakan kamu dari kompetitor?

Elemen pembeda dari brand kamu—apa yang paling penting bagimu dan apa yang paling dikenal oleh pelangganmu—dapat terjawab melalui pertanyaan-pertanyaan ini. Jangan khawatir jika kamu tidak dapat langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Tetapi begitu kamu menemukan jawabannya, kamu akan berada dalam posisi yang lebih matang untuk membuat logo.

2. Cari inspirasi desain

Memulai seringkali merupakan bagian tersulit dari setiap usaha kreatif. Ada baiknya jika kamu memiliki ide, tetapi terkadang masalahnya adalah memiliki terlalu banyak ide sekaligus. Kelumpuhan analisis terjadi ketika kamu memiliki begitu banyak ide sehingga kamu terjebak menganalisisnya secara berlebihan dan menjadi tidak dapat membuat keputusan.

Untuk menghindari hal ini, jangan menganggap proses ini sebagai tugas untuk membangun sesuatu dari nol. Namun, anggap proses ini sebagai teka-teki: berdasarkan logo sudah ada di pikiranmu, coba satukan potongan-potongan tersebut.

Belajar berbicara bahasa logo dengan melihat sebanyak mungkin logo hebat. Pikirkan tentang apa yang membuat favoritmu begitu mudah diingat.

Jika kamu mencari beberapa tempat untuk melihat desain logo yang bagus, berikut daftarnya:

  • Logoed: Tampilan halaman sederhana dari Logoed memungkinkan kamu menelusuri koleksi logo yang sering diperbarui.
  • Logospire: Koleksi besar desain logo yang dikirimkan pengguna ini akan membantu mengalirkan kreativitasmu.
  • Brand New: Brand New adalah blog yang membahas desain dan desain ulang merek baru dan terkenal di semua industri.
  • LogoLounge: Blog ini memungkinkan desainer grafis mengunggah logo terbaru mereka. LogoLounge mungkin paling dikenal karena menerbitkan serangkaian buku yang menampilkan karya seni yang ditampilkan di situs.
  • Logo Design Love: Desainer grafis David Airey mengkurasi blog desain ini yang mengulas logo dan desain pemasaran dari seluruh dunia.

Tagar terkait desain: Banyak komunitas media sosial menggunakan tagar khusus terkait desain untuk memamerkan karya desain grafis mereka, dan Instagram sangat bagus untuk ini, mengingat sifat visual situsnya. Lain kali kamu menjelajahi instagram, lihat beberapa hashtag desain yang lebih populer:

#logo
#logodesigns
#logodesigner
#graphicdesign
#graphicdesigner

3. Pilih warna yang mencerminkan brand kamu

Warna logomu baiknya menjadi warna yang mendominasi media sosial kamu, supaya audiens kamu semakin mudah mengingat ciri khas dari brand kamu. Sebelum memilih warna, tahukah kamu bahwa sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa warna dapat memengaruhi suasana hati seseorang, menjadikannya hal penting untuk keputusan pembelian mereka. Dengan mengingat hal itu, mari kita bahas efek psikologis dari warna tertentu:

Cokelat
Cokelat memiliki nada yang bersahaja. Sering dikaitkan dengan bahan-bahan alami, barang-barang buatan sendiri, dan makanan yang baru dipanggang. Mengingat warna kulit pohon, batang kayu, daun musim gugur, dan tanah yang subur, warna cokelat juga dapat memberikan aura outdoor pada brand kamu.

Oranye
Seperti api yang menderu, oranye memancarkan kehangatan, energi, dan gairah. Jika dipadu padankan dengan biru muda dan hijau muda, akan memberikan kesan tentang musim panas dan tropis.

Kuning
Kuning adalah wujuh warna oranye dengan saturasi yang tinggi. Warna kuning juga memancarkan cahaya, energi, dan kehangatan. Tetapi jika kehangatan oranye adalah perapian yang menyala, kuning adalah panas yang menyengat dari matahari siang hari. Kuning cenderung memunculkan perasaan bahagia, tapi jangan digunakan terlalu banyak. Sedikit warna kuning dapat menambahkan sentuhan optimisme yang pas pada sebuah brand.

Hijau
Warna hijau memiliki dua kepribadian, hijau dapat memunculkan aura organik yang mengingatkan pada hutan-hujan yang rimbun, lingkungan, dan rasa tenang. Namun beberapa kali hijau menjadi warna yang identik dengan uang, yang akhirnya mengarah pada keserakahan dan iri hati.

Pink

Warna pink, walaupun dalam sejarah dipandang sebagai maskulin dan feminim, saat ini lebih sering dipandang sebagai warna yang feminim. Warna pink juga identik dengan asmara dan romansa.

Merah
Berani, tegas, dan menonjol. Itulah sebabnya warna ini menjadi warna yang dapat diandalkan dalam branding. Seperti merah muda, merah cenderung memunculkan romansa. Tapi sementara romansa pink lembut dan anggun, romansa merah penuh gairah, keras, dan duniawi.

Ungu
Mengingat bahwa pewarna ungu secara historis memiliki reputasi langka dan mahal, wajar bila saat ini warna ungu dikaitkan dengan kekayaan, gaya hidup mewah, mistis, sihir, dan kesenangan.

Biru
Warna langit yang cerah ini cenderung memunculkan perasaan percaya, mudah, dan damai. Konon, biru juga telah terbukti sebagai warna yang paling tidak menggugah selera. Cobalah untuk menghindarinya jika Anda menjual makanan.

Hitam, abu-abu, putih
Terkadang warna terbaik untuk brand kamu bukanlah warna mencolok sama sekali. Nuansa hitam, putih, dan abu-abu cenderung memunculkan rasa ketenangan, keseimbangan, atau dapat diandalkan.

4. Pilih jenis desain logo

Baik kamu mendesain logo baru dari awal atau menggunakan templat logo, ada baiknya kmu memahami berbagai jenis logo.

Logo Monogram

Juga dikenal sebagai lettermark, logo monogram terdiri dari huruf, seringkali inisial merek. Pikirkan NBC, GE, HBO, NASA. Logo monogram adalah jennis logo yang  sederhana, tetapi membantu orang mengingat perusahaan di balik logo.

Misalnya, apa yang paling mudah diingat dan diucapkan: IBM atau Internatinal Business Machines?

Wordmark

Logo wordmark (atau logotype) adalah logo berbasis font yang menunjukkan nama perusahaan. Seperti Visa, Disney, Jeep.

Logotype dapat menjadi pilihan yang paling menguntungkan untuk perusahaan dengan nama yang menarik. Nama yang mudah diingat dan tipografi ekspresif menciptakan asosiasi brand yang kuat. Mereka juga dapat beradaptasi dan dapat digunakan di berbagai materi pemasaran saat mewakili bisnismu.

Pictorial marks

Jika memiliki strategi pemasaran yang tepat, didukung dengan produk yang berkualitas, logo ini akan dengan mudah diingat oleh masyarakat. Seperti Apple, Instagram, Nike, dan masih banyak yang lainnya.

Logo abstrak

Tanda logo abstrak bersifat konseptual. Logo jenis ini terdiri dari simbol yang dibuat hanya untuk perusahaan dan brand tertentu dan dirancang untuk mengekspresikan keunikan sebuah brand. Seperti Airbnb, Microsoft, dan Pepsi.

Tanda abstrak sulit dibuat jika kamu tidak memiliki pengalaman desain. Kamu bisa menyewa konsultan desain logo profesional yang dapat menerjemahkan warna dan bentuk menjadi logo yang bermakna untuk brand kamu.

Combination marks

menggabungkan tanda kata atau tanda huruf dengan tanda gambar, logo abstrak, atau maskot. Anda dapat menempatkan teks dan ikon berdampingan atau terintegrasi bersama untuk membuat logo.

Tanda kombinasi membantu orang mengaitkan nama brand kamu dengan gambar atau icon secara instan. Tanda kombinasi yang dikenal luas termasuk Ralph Lauren, Burger King, Converse.

5. Buat beberapa versi kasar

Setelah menentukan jenis logo, coba kamu mulai rancang dan buat beberapa versi kasar, misalnya ukuran yang berbeda, warna yang berbeda, posisi yang berbeda, atau yang lainnya. Bandingkan beberapa versi kasar yang telah kamu buat, coba kamu letakkan pada berbagai jenins produk seperti kaus, tote bag, dan produk lainnya supaya kamu dapat melihat bayangan logo brand kamu pada produk.

6. Dapatkan feedback

Kamu bisa mendapatkan feedback dari hampir semua orang, pastikan kamu tidak bergantung pada satu orang. Metode ini juga membantu jika orang yang memberikan feedback berada dalam niche dan target demografis brand kamu.

Untuk feedback terbaik, ajukan pertanyaan spesifik tentang bagaimana setiap orang memandang brand kamu berdasarkan logo. Kira-kira kesan apa yang diberikan oleh brand kamu? Apakah logo kamu memancarkan brand makanan? Pakaian? Pakaian jenis apa? Apakah peremuan? Laki-laki? Unisex? Minta pendapat mereka tentang hal ini untuk mengetahui lebih jelas apa yang bisa kamu perbaiki dan tingkatkan.

Berikut adalah beberapa ide untuk pertanyaan yang harus diajukan saat mendapatkan feedback:

Apa hal pertama yang menonjol bagi kamu?
Bagaimana kamu mencirikan brand saya?
Apa yang paling kamu ingat dari logonya?
Apakah ada yang membuat kamu bingung?
Jika kamu dapat menghapus satu aspek dari logo ini, apakah itu?

Sulit bagi seseorang untuk memastikan bagaimana mereka akan bereaksi terhadap brand kamu di kehidupan nyata, jadi hindari pertanyaan seperti, "Maukah kamu membeli produk ini?" atau "Apakah ini menarik?" Pertanyaan yang lebih spesifik akan mengumpulkan jawaban yang lebih spesifik dan feedback yang lebih baik.

Setiap brand besar dimulai dari brand kecil. Kamu tidak perlu mengorbankan kualitas desain hanya karena kamu berada dalam tahap awal bisnis. Ide mendesain logo yang sempurna mungkin tampak menakutkan pada awalnya, tetapi sekarang, dengan pemahaman yang lebih kuat tentang prinsip-prinsip simbol logo dan langkah-langkah yang terlibat dalam proses desain, semoga kamu lebih siap untuk membuat logo dengan percaya diri.